UGM Beri Penghormatan Terakhir Guru Besar yang Meninggal Terseret Ombak

UGM Beri Penghormatan Terakhir Guru Besar yang Meninggal Terseret Ombak

Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan penghormatan terakhir kepada guru besar Fakultas Kedokteran Prof Samekto Wibowo yang meninggal dunia setelah terseret ombak di Pantai Pulang Sawal, Tepus, Gunungkidul, DIY pada Sabtu

Acara penghormatan terakhir kepada jenazah Prof Samekto berlangsung di Balairung UGM, Sleman dilansir dari halaman smkn 5 tanggerang

“Almarhum merupakan sosok panutan serta memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk perkembangan keilmuan dan kemajuan fakultas,” ujar Rektor UGM Prof Ova Emilia saat memberikan sambutan.

Ova mengatakan, selama mengabdi di UGM, Samekto dikenal sebagai sosok yang ramah, sabar, disiplin, serta memberikan kesempatan maju dan berkembang kepada para sejawat yang lebih muda serta kepada para mahasiswanya.

“Hal tersebut yang menjadi cerminan karakter pribadi beliau selama menjalankan tugas di Universitas Gadjah Mada,” kata dia.

Almarhum, kata dia, menjabat sebagai Kepala Bagian/SMF Ilmu Penyakit Saraf periode 2001-2009 dengan berbagai program dan terobosan, sehingga berhasil mencapai beberapa kemajuan.

Selanjutnya, Samekto yang juga dokter spesialis syaraf berjasa dalam pengembangan layanan pasien dengan gangguan tidur pada 2009.

Pengukuhan Guru Besar Fakultas Kedokteran

Saat pengukuhannya sebagai guru besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) pada 13 Oktober 2001, Samekto menyampaikan pidato berjudul “Neuropati Diabetika dan Impotensia”.

Dalam pidato tersebut, kata Ova, Samekto menyampaikan bahwa neuropati diabetik adalah gangguan saraf akibat penyakit diabetes yang ditandai dengan kesemutan, nyeri, atau mati rasa, dan dapat terjadi pada saraf di bagian tubuh manapun, neuropati diabetik lebih sering menyerang saraf di kaki.

Kadar gula darah tinggi, menurut almarhum, bisa menyebabkan saraf di seluruh tubuh mengalami kerusakan dalam jangka panjang.

“Hari ini, Universitas Gadjah Mada sangat berduka karena kehilangan salah satu insan terbaiknya. Atas nama keluarga besar UGM, saya menghaturkan ungkapan duka cita mendalam atas berpulangnya almarhum Prof Dr dr H Samekto Wibowo, P Far K, Sp FK(K), Sp S(K),” ujar Ova Emilia.

Setelah mendapat penghormatan terakhir, jenazah Samekto kemudian diberangkatkan menuju Pemakaman keluarga di Pondok Muharrikun Najah, Desa Ngawonggo, Ceper, Klaten, Jawa Tengah.

Seperti diwartakan, Samekto Wibowo meninggal dunia setelah terseret ombak di Pantai Pulang Sawal, Tepus, Gunungkidul, DIY, Sabtu.

Diberitakan, guru besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Samekto Wibowo meninggal dunia setelah terseret ombak di Pantai Pulang Sawal, Tepus, Gunungkidul, DIY, Sabtu (24/9/2022). Berikut kronologi kejadiannya.

Koordinator SAR Linmas Wilayah II Pantai Baron Marjono menjelaskan, korban bersama beberapa rekan-rekannya berfoto di sekitar bawah tebing Pantai Sawal pada Sabtu sekitar pukul 11.00 WIB.

“Korban sedang berfoto bersama rombongan di bawah tebing sebelah barat Pantai Pulang Sawal. Sudah berkali-kali petugas mengimbau agar menepi, tetapi tidak dihiraukan,” kata dia.

Tanpa menghiraukan imbauan, menurut dia, Prof Samekto terhantam gelombang besar dan terseret hingga ke tengah perairan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *